Sebuah versi mengatakan bahwa tradisi April Mop atau April Fools Day udah dikenal di negeri Prancis pada masa pemerintahan Raja Charles IX tahun 1582. Kejadian ini bermula di saat Paus Gregory XIII melakukan modifikasi terhadap penanggalan, yakni semula 1 tahun adalah 10 bulan, diubah menjadi 12 bulan hingga seperti sekarang.
Namun tidak semua masyarakat Prancis saat itu setuju dengan perubahan yang dilakukan Paus Gregory , sebagian dari mereka tetap merayakan tahun baru dimulai pada tanggal 25 Maret hingga puncaknya tanggal 1 April. Namun ternyata tindakan mereka dicemooh oleh masyarakat lain yang setuju dengan perubahan tersebut, dan mengerjai mereka dengan memberi undangan palsu dan alamat palsu.
Korban dari lelucon April Mop dikenal juga sebagai “Poisson d’Avril” atau ikan April di mana istilah ini diambil dari pergerakan matahari yang meninggalkan zodiak Pisces (zodiak Pisces berlambang ikan dan berada di kisaran tanggal 20 Februari – 20 Maret).
Ada versi lain yang menyebutkan tradisi April Mop bermula dari pembantaian kaum Muslim Granadadi Spanyol oleh pasukan Salib tahun 1487 atau 892 H.
Perayaan April Mop yang selalu diakhiri dengan kegembiraan dan kepuasan itu sebetulnya berawal dari satu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan memilukan yang pernah menimpa ummat Islam. April Mop atau The April Fools Day berawal dari satu episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 atau bertepatan dengan 892 H. Nah sobat, sebelum sampai pada tragedi tersebut, ada baiknya menengok sejarah Spanyol dahulu ketika masih di bawah kekuasaan Islam.
Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M oleh Panglima Thariq bin Ziyad Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur dan subur. Setelah Spanyol berhasil ditaklukkan, pasukan Islam tidak saja berhenti di sana, namun terus melakukan ekspedisi untuk membebaskan negeri-negeri sekitar menuju Prancis. Prancis Selatan dengan mudah bisa dibebaskan. Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon, Poitou, Tours, dan sebagainya jatuh ke tangan kaum Muslimin yang saat itu berada di bawah komando Thoriq bin Ziyad. Walau sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah Barat yang berupa pegunungan. View full article »